Perjanjian Kerja Sama antara FKIP UPR dan Balai Bahasa Kalteng
Berita
82
Dilihat
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Palangka Raya (UPR) telah menjalin perjanjian kerja sama dengan Balai Bahasa Kalimantan Tengah. Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan dunia luar kampus. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dan dosen dalam bidang bahasa dan sastra.
Dalam konteks program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), implementasi MBKM diwujudkan dalam bentuk program Praktisi Mengajar. Program ini mengundang pegawai Balai Bahasa Kalimantan Tengah untuk mengajar di beberapa mata kuliah di PBSI, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman langsung dari praktisi yang berkompeten di bidangnya. Tujuan dari program ini adalah memberikan wawasan yang lebih luas serta pengalaman praktis yang tidak hanya diperoleh melalui teori di kelas.
Adapun mata kuliah yang diajarkan oleh para praktisi tersebut meliputi Kajian Puisi, Telaah Naskah Drama, dan Menulis Faktual. Ketiga mata kuliah ini dipilih karena relevansinya dengan pengembangan kompetensi mahasiswa dalam memahami dan menghasilkan karya sastra berkualitas. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori, tetapi juga dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dalam dunia nyata yang lebih luas.
Praktisi yang terlibat dalam program Praktisi Mengajar ini adalah Yohanes Tri Nugroho, M.Hum, Kambang, S.Pd, dan Ai Gumiar, S.Hum, yang merupakan pegawai Balai Bahasa Kalimantan Tengah. Dokumentasi dapat dilihat di laman Instagram Resmi Pers PBSI. Mereka memiliki pengalaman dan keahlian yang mendalam di bidang bahasa dan sastra, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman serta keterampilan mahasiswa dalam bidang kajian sastra Indonesia. Dengan adanya program ini, diharapkan akan semakin mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pengembangan bahasa dan sastra.